Suratkabar.co.id – Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar daring dengan tema Literasi Digital: “Literasi Digital bagi Pelaku Industri Pariwisata”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Jumat, 29 Maret 2024 melalui platform Zoom meeting. Terdapat empat narasumber yang mumpuni di bidangnya sebagai pembicara, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan seorang Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Bapak Albicia Hamzah, S.T., sebagai konsultan praktisi promosi daerah, serta Bapak Haryanto, S.Pd., yang merupakan Direktur utama PT. Aksata Dilas Jaya (Golden Jannah Travel).
Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Seminar Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran di masa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian, ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan materi kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi pemaparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari.
Pak Kharis menyampaikan bahwa industri pariwisata sangat ditentukan oleh menariknya suatu destinasi untuk dikunjungi oleh wisatawan. “Dahulu, saat kita ingin mengenalkan suatu destinasi wisata, dengan susah payah, kita harus menyampaikan ke sana ke mari. Sekarang, dengan di-upload di youtube maupun platform digital lainnya, kita bisa menyampaikan informasi ke berbagai negara, sehingga sekian banyak orang bisa mendapatkan informasi tentang destinasi wisata tersebut.”, sebut Pak Kharis. Ini merupakan bentuk dari kemajuan digital yang bisa dinikmati oleh industri pariwisata. Beliau menambahkan bahwa dari sisi kemudahan akses, informasi menuju ke lokasi wisata, sudah banyak platform untuk memesan tiket dan hotel, sehingga ketika orang berangkat berwisata, sudah bisa dirancang sendiri kapan berangkat ke suatu destinasi wisata ke destinasi yang lain. Ada sekian ekosistem yang bekerja dalam industri pariwisata yang bisa meraup keuntungan dari keberkahan adanya dunia digital.
Seminar dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut, beliau yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa memasuki tahun 2024, perwujudan Indonesia Digital Nation tetap menjadi salah satu prioritas utama guna mewujudkan Indonesia yang makin digital dan maju. Kemenkominfo melalui Dirjen APTIKA terus berkomitmen dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif dan program peningkatan literasi digital, guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa upaya transformasi digital ini perlu terus dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian bangsa dan membuka berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia, mengingat perkembangan teknologi digital saat ini telah mengubah cara kita bekerja, berusaha, dan menjalani kehidupan sehari-hari. “Atas dasar itulah yang mendorong kami untuk melakukan peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan kecakapan digital yang ditujukan pada tiga sektor, yaitu masyarakat umum, pemerintahan, dan pendidikan, melalui berbagai program literasi digital.”, tambah Pak Semmy dalam sambutannya.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Bapak Albicia Hamzah, S.T. Pada awal sesi pemaparan materinya, beliau menyebutkan definisi literasi digital, yaitu pengetahuan serta kecakapan seseorang dalam memanfaatkan media digital. Beliau menambahkan bahwa dalam beberapa tahun ini, literasi digital berperan dalam promosi pariwisata, salah satunya dengan menyampaikan informasi mendalam terkait destinasi wisata. “Di era kemajuan teknologi, ada perubahan perilaku para turis di mana mereka menginginkan lebih banyak informasi mengenai objek wisata.”, sebut Pak Albicia. Kunci utama para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif adalah memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang baik. Ketiga kemampuan itu sebenarnya sudah mulai diterapkan di Indonesia melalui dunia digital / digital tourism.
Bapak Haryanto, S.Pd., menjadi pemateri terakhir yang memaparkan materinya. Beliau menyebutkan bahwa adanya literasi digital memudahkan travel agent dalam membuat tour plan, seperti menentukan destinasi wisata, durasi waktu perjalanan, hingga biaya yang dibutuhkan. Selain itu, beliau menambahkan bahwa literasi digital juga memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi pembelian keperluan perjalanan berupa tiket pesawat, penyewaan hotel, akomodasi, dan transportasi, hingga tiket masuk objek wisata. Di era digital in, dengan memanfaatkan digital marketing, strategi pemasaran akan menjadi sangat efektif, karena bisa meningkatkan penjualan, membuat target pasar lebih sesuai, hingga melakukan evaluasi strategi berdasarkan data. “Saya lihat, masyarakat lebih trust dengan informasi iklan yang ada di media sosial.”, sebut Pak Haryanto.
Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 150 peserta, terdapat dua pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada puku 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.