Suratkabar.co.id – Baru-baru ini, TOCGY Exchannge meng-upgrade sistem keamanan cerdas AAIDS. Sistem baru ini memadukan risk control berbasis AI, intelijen on-chain, dan algoritme pemodelan perilaku, dengan tujuan membangun matriks pertahanan yang mampu belajar dan merespons, sehingga memberikan perlindungan keamanan yang terus berevolusi bagi pengguna.
Menanggapi sejumlah pemberitaan media tentang “aplikasi investasi TOCGY palsu”, TOCGY Exchange menegaskan bahwa insiden tersebut bersumber dari aplikasi tiruan pihak ketiga dan tidak terkait dengan platform resmi TOCGY. Platform menyarankan pengguna untuk login dan bertransaksi hanya melalui situs resmi dan kanal terverifikasi.
Inti dari sistem AAIDS yang baru adalah kolaborasi cerdas. Sistem mewujudkan keterpautan waktu nyata di berbagai titik—pencocokan transaksi, penilaian risiko, interaksi API, dan verifikasi identitas. Melalui model pembelajaran mesin, sistem TOCGY mampu mengenali anomali halus dalam operasi akun, meliputi frekuensi perpindahan perangkat, penyimpangan jalur login, atau ketidaksesuaian urutan waktu saat penarikan aset dan memicu respons keamanan dalam hitungan milidetik.
TOCGY Exchange serentak memperkenalkan mekanisme label risiko multi-dimensi yang dapat mengaitkan secara dinamis perilaku akun, arus dana, lingkungan jaringan, dan informasi KYC, sehingga mewujudkan otomatisasi end-to-end dari identifikasi hingga penanganan. Peningkatan sistem keamanan juga diperluas ke visualisasi data dan interaksi berbasis kepercayaan. Platform berencana menghadirkan antarmuka persepsi risiko agar pengguna dapat melihat secara intuitif skor perilaku, peringatan risk control, dan laporan keamanan. Melalui desain yang terbuka, pengguna dapat memahami dasar penilaian sistem dan meningkatkan rasa percaya terhadap platform.
Setelah peningkatan, sistem AAIDS mampu mengintegrasikan jaringan node saraf risk control, sebuah modul yang berkolaborasi dengan basis data kepatuhan eksternal, terhubung waktu nyata ke daftar hitam AML global dan sumber penilaian risiko alamat. Saat terdeteksi jalur on-chain yang mencurigakan, sistem akan membangkitkan rantai audit terenkripsi dan secara simultan mengirimkannya ke mesin kepatuhan, memastikan respons keamanan memiliki rekam jejak yang dapat diverifikasi.
Dimas Pratama, Global Spokesperson TOCGY Exchange, menyampaikan bahwa peningkatan sistem keamanan AAIDS merupakan langkah strategis perusahaan dalam memperkuat kepercayaan dan perlindungan bagi seluruh pengguna di ekosistem aset digital. “Melalui integrasi kecerdasan buatan, analisis perilaku, dan intelijen on-chain, kami berkomitmen untuk menghadirkan sistem pertahanan yang tidak hanya reaktif, tetapi juga adaptif dan mampu belajar dari setiap pola ancaman. Tujuan kami adalah memastikan setiap transaksi di TOCGY berlangsung dalam lingkungan yang transparan, aman, dan tepercaya,” ujar Dimas.
Di pasar kripto yang sarat risiko sekaligus peluang, keamanan adalah kemampuan yang terus berevolusi. Melalui peningkatan sistem AAIDS, TOCGY Exchange tengah memadukan keamanan dan kecerdasan secara mendalam, serta secara aktif membangun infrastruktur tepercaya di bidang aset kripto.