Surat Kabar – CBI berpartisipasi dalam World CyberSecurity Summit 2023 bertajuk “Redefining Cyber Cyber Security for A Safer Digital World – Stay Vigilant” bertujuan untuk membangun solusi keamanan siber terbaik. KTT ini berlangsung di JW Marriott Jakarta pada 14-15 Maret 2023 dan menampilkan Rawuh Ivan Irawan, Director of Information Technology Credit Bureau Indonesia (CBI) sebagai salah satu pembicara.
World Cyber Security Summit adalah organisasi tahunan yang fokus untuk mendeteksi ancaman dan menantang teknologi yang paling krusial di era baru, serta menemukan solusi dan strategi terbaik untuk memitigasinya.
Didukung oleh CSIRT.ID, mitra strategis Cyber Security Council dan berasosiasi dengan APTIKNAS, World Cyber Security Summit menjadi platform bagi Chief Information Security Officer (CISO) dari berbagai sektor industri di Indonesia. KTT selama dua hari ini mempertemukan para pemimpin di bidang keamanan siber dari seluruh dunia untuk berdialog terbuka dan konstruktif dalam menemukan solusi atas masalah yang menghambat keamanan informasi dan siber mereka.
CBI menjadi bagian dari pertemuan elit ini sebagai bentuk komitmen dan aksi nyata untuk menciptakan dan menerapkan solusi keamanan siber canggih untuk melindungi infrastruktur, sistem, dan data penting serta rahasia bagi klien dan mitra kredit biro.
“CBI adalah perusahaan data dan informasi, sehingga pengamanan terhadap data menjadi hal yang tidak bisa ditawar lagi di era digital yang juga ditandai dengan meningkatnya serangan siber”, ujar Ivan Irawan selaku Direktur Informasi dan Teknologi CBI .
Keamanan siber sangat penting bagi layanan biro kredit seperti Credit Bureau Indonesia (CBI). Sebagai lembaga yang menyediakan layanan informasi kredit, CBI menyimpan informasi pribadi dan keuangan yang sangat sensitif dan rahasia.
Sekuriti siber yang lemah dapat menyebabkan risiko kebocoran data, rahasia perusahaan, penipuan, serta dapat mengancam privasi dan keamanan informasi pribadi klien dan mitra CBI. Oleh karena itu, CBI memastikan keamanan siber yang canggih untuk melindungi data dan sistem dari risiko serangan siber apapun.
Ini mencakup penggunaan teknologi keamanan siber terbaru, kebijakan pengembangan dan prosedur yang ketat untuk mengelola risiko keamanan, serta pelatihan dan kesadaran yang memperluas staf dalam tindakan keamanan siber yang tepat.
Dalam bisnis layanan informasi kredit, kepercayaan adalah faktor kunci dalam membangun hubungan dengan pelanggan dan mitra. Dengan keamanan siber yang kuat, CBI dapat memberikan jaminan bahwa data dan informasi yang dipegang akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan disalahgunakan.
Kasus kebocoran data (Data Breach) yang cukup banyak terjadi di Indonesia menjadi salah satu perhatian utama CBI. Data menunjukkan bahwa sekitar 90% kebocoran data bersumber dari pengamanan aplikasi yang lemah dan hanya 10% berasal dari pengamanan infrastruktur dan jaringan lemahnya.
Untuk mengantisipasi hal ini CBI membangun aplikasi secara mandiri dan memastikan bahwa semua aplikasi yang dibangun telah melalui pengujian pengamanan baik di area kode maupun di area fungsional dengan melibatkan pihak independen. Di sisi lain, CBI juga memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pengembangan dan operasional memiliki kesadaran tentang pentingnya pengamanan data.
Ini akan memberikan kepercayaan kepada pelanggan dan mitra bahwa mereka dapat mempercayakan CBI dengan informasi keuangan mereka, sehingga memungkinkan CBI untuk terus memperluas jangkauan layanan mereka dan memperkuat hubungan dengan pelanggan dan mitra.
“Pengamanan Siber (Cyber Keamanan Siber) bukan sekedar proses dan teknologi, tapi yang terpenting adalah faktor manusianya. Membangun kesadaran, pengetahuan bahkan budaya di seluruh tim dalam perusahaan menjadi faktor terpenting dalam memastikan ketahanan perusahan terhadap serangan siber.” Jelas Direktur Utama CBI, Agus Subekti.
Serangan dunia digital yang konstan telah membuat organisasi rentan terhadap ancaman seperti malware, ransomware, cybercrime, dan pelanggaran data yang mengakibatkan kerugian yang signifikan. World CyberSecurity Summit hadir sebagai platform untuk berbagi praktik dan solusi terbaik dalam meningkatkan keamanan dan ketahanan siber.
Acara ini membahas ancaman digital terbaru, kasus penggunaan serangan, revolusi digital, privasi & keamanan data, deteksi ancaman, kecerdasan ancaman, keamanan SaaS, arsitektur zero trust, dan pentingnya kerja sama dalam mencegah kejahatan dunia digital bagi perusahaan.
KTT ini juga memperkenalkan generasi firewall mendatang sebagai sarana dalam meningkatkan keamanan teknologi dan informasi untuk membekali organisasi dan perusahaan dengan alat dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melawan serangan dunia digital secara efektif.