Hoaks: Pernyataan PTIB akan ditutup itu tidak Benar!

Oknum Mantan Pengurus PTIB diduga Gelapkan dan Korupsi Aset Korban

Suratkabar.co.id – Menanggapi beredarnya informasi yang menyebutkan bahwa PTIB (Paguyuban Trader Indonesia Bersatu) akan ditutup karena distribusi aset kepada korban telah selesai, para korban dengan tegas membantah hal tersebut. Informasi yang beredar tidak mencerminkan kenyataan yang ada di lapangan.

Menurut para korban, hingga saat ini proses distribusi aset kepada mereka belum sepenuhnya selesai. Banyak korban yang masih belum menerima haknya sesuai dengan janji dan kesepakatan yang diberikan oleh PTIB. Alih-alih menyelesaikan masalah, kabar penutupan PTIB justru memperburuk keadaan dan memicu kemarahan di kalangan korban.

“Berita itu sangat jauh dari kenyataan. Kami masih menunggu hak kami yang belum diberikan secara penuh. Bahkan, banyak dari kami yang sudah menunggu berbulan-bulan, dan sekarang justru mendengar informasi yang mengesankan bahwa masalah ini sudah selesai. Ini jelas tidak benar dan hanya menambah penderitaan kami,” ujar okda Ardana

Lebih lanjut, para korban menyatakan bahwa informasi mengenai penutupan PTIB adalah hoaks yang tidak berdasar. Ketua pengurus sah PTIB, Leo Chandra, juga menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar dan tidak ada rencana untuk menutup PTIB. Leo menegaskan bahwa PTIB akan tetap melanjutkan proses distribusi aset kepada korban secara transparan dan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

“Sebagai ketua pengurus sah PTIB, saya menegaskan bahwa berita tentang penutupan PTIB adalah hoaks. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proses ini dengan baik dan memastikan setiap korban mendapatkan haknya,” kata Leo.

Terkait narasumber yang muncul dalam berita di Metro TV, yang menyebutkan informasi mengenai penutupan PTIB, kami ingin mengingatkan publik bahwa narasumber tersebut adalah Maru, mantan ketua PTIB yang sudah digantikan karena dugaan keterlibatannya dalam kasus aset (aset yang sengaja tidak dibagikan). Keterlibatan Maru dalam masalah tersebut membuatnya tidak lagi menjadi bagian dari kepengurusan PTIB.

Sebagai korban yang terlibat dalam investasi PTIB, mereka meminta pihak berwenang untuk segera turun tangan dan memastikan penyelesaian masalah ini dengan adil. Para korban juga mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap informasi yang belum tentu benar. (QA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *