“Pabrik (narkoba) malah dibuat di dalam lapas. Ini kartel yang menggagasnya adalah bekas pembentuk, kemudian dia memintanya untuk terlibat,” kata Tio Pakusadewo.
Ketika Uya Kuya bertanya kepada siapa menterinya, Tio Pakusadewo enggan memberi tahu.
Potongan video Tio Pakusadewo di akun Uya Kuya kemudian diunggah oleh akun Twitter @PartaiSocmed dengan dugaan keterlibatan anak Yasonna Laoly dalam bisnis tersebut.
“BISNIS GURIH RUTAN/LAPAS ANAK MENKUMHAM YASONNA LAOLY,” tulis akun @PartaiSocmed di Twitter pada Senin (1/5).
Akun @PartaiSocmed juga menyebutkan perusahaan milik Yemimeta Laoly, yaitu PT Natur Palas Indonesia, yang diduga memonopoli bisnis di beberapa lap.
“Yang dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dengan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yang memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa Lapas besar, di mana anak Yasonna Laoly menjadi Chairman dan Co-Founder,” cuit @PartaiSocmed.
Unggahan ini menuai banyak komentar dari warganet, namun ada pula netizen yang tidak berani berkomentar karena takut.
“Aku hanya akan menekan tombol like, ngeri,” kata @her***.
“Pantesan Pak Yasonna tidak serius dalam mengusut ketidakberesan sistem di lapas. Dia juga menerima suap,” kata @suw***.
Hingga berita ini diturunkan, Yasonna Laoly belum memberikan pernyataan apapun terkait isu yang beredar.