Anak Usia 4 Tahun Meninggal Dunia Setelah Terkena Rabies Dari Gigitan Anjing

Suratkabar.co.id – Anak berinisial S (4), warga Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia pada Senin, 8 Mei 2023. S meninggal dunia akibat tertular rabies setelah digigit oleh anjing pada Senin, 4 April 2023.

Dalam sebuah video yang dibagikan oleh akun Instagram @video_medoss, terlihat bahwa sebelum meninggal dunia, S dirawat di RSUD Tc Hillers Maumere dan diajak berdialog oleh seorang dokter mengenai kondisinya. Ketika dokter dibebaskan udara menggunakan secarik kertas ke arahnya, terlihat bahwa S ketakutan merasa dan merespon dengan mengkerutkan badannya. “Jangan-jangan,” teriak S, seperti yang dikutip pada Rabu, 10 Mei 2023.

Ketika dikonfirmasi, Direktur RSUD Tc Hillers Maumere, dr. Clara Francis, mengungkapkan bahwa sebelum meninggal dunia, S telah menerima dua kali perlindungan vaksin anti rabies (VAR) di Puskesmas Beru.

Dr. “Orangtua melaporkan bahwa anak mereka terlihat ketakutan,” ujar dr. Clara kepada media pada hari Selasa.

Lebih lanjut, dr. Clara mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap anjing yang menunjukkan indikasi rabies. Ia berharap adanya sinergi antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka dalam mencegah peningkatan kasus rabies. Hal ini penting mengingat ketersediaan vaksin rabies di Kabupaten Sikka saat ini terbatas.

“Kita hanya akan mengatasi masalah ini secara sementara jika kita hanya menangani kasus pada manusia saja tanpa menyelesaikan masalah pada hewan, jadi kita harus menyelesaikan masalah pada anjing dan memberikan edukasi serta meningkatkan kewaspadaan pada manusia,” ucapnya.

“Ketika terjadi gigitan, penanganan yang tepat harus dilakukan, dan jika terjadi gigitan, vaksin anti rabies harus segera diberikan,” tambahnya.

Menurut dr. Shiella Gunawan, seorang dokter spesialis penyakit dalam, gejala khas pada pasien yang tertular rabies pada umumnya termasuk rasa takut terhadap udara dan udara.

“Gejala pada manusia bisa termasuk demam, mual, sakit tenggorokan, sakit kepala hebat. Itu gejala awal,” jelas dr. Shiella dalam siaran langsung di Instagram bersama RS Mitra Keluarga beberapa waktu lalu.

“Kemudian, saat infeksi mencapai pasien otak, mereka akan merasa bingung, gelisah, dan salah satu gejala yang paling khas adalah ketakutan terhadap udara. Jadi, jika seseorang takut terhadap air atau udara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *